Harga minyak mentah stabil pada Kamis(7/8), memangkas sebagian kenaikan awal setelah Kremlin mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari ke depan. Hal ini meningkatkan harapan pasar terhadap solusi diplomatik untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Brent crude naik 21 sen (0,3%) menjadi $67,10 per barel (pukul 09:02 GMT)
WTI (West Texas Intermediate) naik 20 sen (0,3%) menjadi $64,55 per barel
Kedua tolok ukur minyak tersebut turun sekitar 1% pada Rabu, menyentuh level terendah dalam delapan minggu, setelah komentar Trump yang menyebut ada kemajuan dalam pembicaraan dengan Moskow.
Pertemuan Trump-Putin Bisa Jadi Titik Balik
Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan bahwa Trump dan Putin akan bertemu dalam beberapa hari ke depan, yang akan menjadi KTT pertama antara kedua pemimpin sejak 2021.
Seorang pejabat Gedung Putih sebelumnya menyebutkan bahwa pertemuan bisa terjadi secepat minggu depan, meskipun AS tetap melanjutkan persiapan untuk memberlakukan sanksi sekunder, yang mungkin menyasar negara seperti China, guna menekan Rusia untuk mengakhiri perang.
Faktor-Faktor Pendukung Harga Minyak:
Penurunan Stok Minyak Mentah AS:
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 3 juta barel menjadi 423,7 juta barel pada pekan yang berakhir 1 Agustus jauh lebih besar dari ekspektasi penurunan 591.000 barel menurut jajak pendapat Reuters.
Kenaikan Harga Minyak Saudi untuk Asia:
Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, menaikkan harga jual minyak mentah untuk Asia pada September kenaikan bulanan kedua berturut-turut karena pasokan ketat dan permintaan yang kuat.
Impor Minyak China Tetap Kuat:
Meskipun impor minyak mentah China pada Juli turun 5,4% dari Juni, namun tetap naik 11,5% secara tahunan. Analis memperkirakan aktivitas penyulingan di China akan tetap tinggi dalam waktu dekat.
"Minyak naik tipis, didorong oleh penarikan stok di AS, kenaikan harga Saudi, dan impor minyak China yang solid," kata Giovanni Staunovo, analis UBS.
Namun, ia mencatat bahwa berita tentang potensi pertemuan Trump-Putin membatasi kenaikan harga.
Sentimen Negatif: Ketidakpastian Global dan Tarif AS Baru
Ketidakpastian makroekonomi global membatasi penguatan harga minyak. Salah satu penyebabnya:
AS menetapkan tarif baru 25% terhadap barang-barang India mulai 28 Agustus, sebagai respons atas pembelian minyak Rusia oleh India.
Trump juga menyatakan bahwa tarif tambahan terhadap China bisa segera diumumkan.
Catatan: Rusia adalah produsen minyak terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.
Ketegangan geopolitik dan kebijakan perdagangan AS akan tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi pasar energi dalam waktu dekat. (azf)
Sumber: Investing.com
Harga minyak stabil setelah kenaikan dua hari setelah OPEC+ menyetujui peningkatan kuota pasokan yang moderat, dengan para pedagang juga mencermati sinyal dari harga Arab Saudi yang lebih rendah dari ...
Harga minyak mentah berjangka WTI naik 1,3% menjadi $61,7 per barel pada hari Senin setelah OPEC+ menyetujui peningkatan produksi yang lebih kecil dari perkiraan, meredakan kekhawatiran akan lonjakan ...
Harga minyak menguat lebih dari 1% pada hari Senin setelah OPEC+ hanya menaikkan produksi November sebesar 137.000 bph, lebih kecil dari yang mempengaruhi pasar. Pada 08:08 GMT, Brent naik 1,2% menjad...
OPEC+ kembali bermain hati-hati. Untuk bulan kedua berturut-turut, kelompok produsen minyak terbesar dunia ini hanya menambah pasokan sebesar 137.000 barel per hari-angka yang jauh lebih rendah dari e...
Minyak menuju kerugian mingguan terbesar sejak akhir Juni karena para pedagang bersiap menghadapi keputusan penting OPEC+ tentang pasokan akhir pekan ini. Minyak berjangka Brent sedikit menguat pada h...
Indeks Dolar AS (DXY) lanjut menguat untuk hari kedua dan sempat berada di sekitar 98,20 pada sesi Asia, didorong komentar hawkish Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid. Ia menegaskan The Fed harus menjaga kredibilitas melawan inflasi, menyebut...
Perak bergerak melemah di awal sesi Asia, berkisar dekat $48,45 setelah sempat menyentuh level tertinggi 14 tahun. Penguatan kembali Dolar AS-seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS-membuat komoditas berdenominasi USD terasa lebih mahal bagi...
Saham-saham Jepang menguat pada hari Selasa (7/10) karena meningkatnya harapan bahwa pemimpin partai berkuasa yang baru terpilih, Sanae Takaichi, akan mengambil langkah-langkah fiskal yang lebih agresif untuk merangsang perekonomian. Saham-saham...
Saham Asia melonjak ke level tertinggi baru, dipimpin oleh Nikkei 225 Jepang, yang melonjak lebih dari 4% setelah terpilihnya anggota parlemen...
Para pejabat Hamas berada di Mesir pada hari Senin(6/10) menjelang perundingan dengan Israel yang diharapkan AS akan menghentikan perang di Gaza dan...
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi pada Senin, dipicu optimisme atas peningkatan aktivitas merger dan akuisisi...
Pasar Saham Zona EuroSaham-saham Eropa sebagian besar ditutup melemah pada hari Senin karena gejolak politik baru di Prancis yang kembali memicu...